Saya tidak tahu harus memulai ini dari mana. Ada banyak kata berseliweran di kepala saya menyambut salah satu tanggal yang termasuk daftar tanggal sakral dalam sepanjang tahun. Ada banyak hal yang ingin saya utarakan. Tentang diri, tentang mimpi, tentang apa yang telah saya raih, tentang masa lalu, tentang banyak hal…. Tapi sepertinya saya memilih untuk menyimpannya di benak, menunggu media dan waktu yang lebih tepat untuk saya lahirkan dari rahim memori. Kali ini hanya ingin bercerita tentang satu tanggal istimewa dan apa yang ada di balik tanggal tersebut.
Tanggal sakral itu adalah 12 mei. Dan di 12 Mei tahun ini saya berusia 22 tahun. Usia yang mengantarkan saya pada kategori dewasa menurut ukuran umum. Ah, dewasa. Kata itu membebani pikiran saya akhir-akhir ini. Menjadi dewasa terasa agak sedikit menakutan. Sedikit? Hmmm oke, menjadi dewasa terasa sangat menakutkan. Meskipun saya sudah terbiasa dengan tugas mengurusi rumah tangga dan segala atribut pekerjaan wanita dewasa, namun banyak hal kekanakan yang masih senang saya lakukan hingga angka usia melewati dua dekade lebih dua tahun. Saya belum siap menerima banyak tuntutan dan resiko seiring label dewasa yang kini disematkan pada saya. Saya masih senang menonton film kartun setiap pagi. Saya masih senang jingkrak jingkrak serupa Dora jika sedang excited. Dan di atas itu semua saya masih ingin disebut remaja 18 atau 19 tahunan, hahaha…
Oleh karenanya saya berusaha menyangkal kenyataan bahwa saya kini sudah 22 tahun. Saya selalu mengatakan bahwa dulu petugas akta kelahiran keliru mencatatkan tahun kelahiran saya #sebuah penyangkalan yang bodoh dan sia-sia, hehe…
Tapi kemudian kita memang harus mengalah pada waktu dengan berpura-pura tenang dan mengatakan ”apalah artinya waktu?” Toh ia memang sudah terkodrat terus melaju setiap detik, setiap menit…mengantar saya, mengantar kita semua pada fase demi fase kehidupan. Lalu bermuara pada kesejatian, kekekalan… Kita hanya perlu merajut bekal untuk kekekalan itu. (Sebuah desakan pun perlahan menyeruak, menyesakan dada.. Saya sudah semakin tua, sudah punya bekal apa untuk berada di kekekalan? diperlukan jeda teramat panjang disertai helaan nafas berat untuk menjawab ini. karna saya tidak pernah tau pasti. kita semua tidak pernah tau pasti akan ini)
Pertanyaan lainnya, apa yang sudah saya dapat di 22 tahun ini? jawaban dari tanya ini tentu tak cukup hanya saya tuang dalam berlembar kertas putih. Merajut tiap peristiwa dalam jutaan hari selama 22 tahun telah menghasilkan semesta makna dan kenangan. Saya hanya ingin terus belajar dari apa yang telah saya dapat, dan ingin terus menata diri… Saya juga berharap setelah melewati usia ini saya akan lebih konsisten dan fokus pada pencapaian-pencapaian besar yang telah lama saya rencanakan.
Berbicara tentang pencapaian, saya ingin mencapai banyak mimpi sebelum saya menikah dan memiliki konsekuensi baru sebagai ibu dari anak-anak saya nantinya. Lalu, terlambatkah saya jika di usia 22 ini belum mampu mewujudkan mimpi seperti apa yang saya rencanakan? Jawabannya memang ya, saya sudah terlambat. Harusnya dua atau tiga tahun lalu saya sudah memulai perjuangan itu dan akhirnya di 22 ini saya sudah menjadi keren, hehe…tapi harus saya akui saya memang terlambat. Dan apakah itu artinya saya menyerah? Tidak. Saya akan memanfaatkan momentum ini untuk kembali move on. Saya berharap tahun ini menjadi catatan gelegak semangat saya. Keinginan terbesar saya saat ini hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan sekedar kiasan atau lip service. Saya INGIN JADI ORANG YANG LEBIH BAIK. Tidak lelet, tidak cengeng, mulai menentukan prinsip dan arah hidup, menata hati dari segala kontaminasi. Saya sudah lelah menjadi manusia amburadul. Untuk wish tahun ini saya ingin menyampaikan salah satu lirik lagu Sore pada Tuhan : oh diriku terlalu larut dalam keangkuhan, setiap detik terus melingkari aku, rasuki jiwa dan ragaku ini…hari-hari pun telah aku lewati dengan segala kemunafikan diri.. Tuhan kumohon, hapus dosaku.. (Keangkuhanku-Sore)
Maka pada hari dan tanggal sakral ini saya tidak mengharapkan hal-hal kelewat muluk selain harapan menjadi pribadi yang lebih baik dan lalu mencapai satu demi satu keinginan saya atas ijinNya.
Saya juga sebenarnya tidak mengharapkan ada perayaan, toh saya sudah makin tua untuk mengharap bingkisan atau tart dengan lilin di atasnya. Tapi pada kenyataannya teman-teman saya tetap menyambangi rumah secara diam-diam, mengejutkan dengan tart dan merampok telur dari kulkas saya untuk ditimpukan secara biadap di kepala. Terimakasih teman-teman… kalian biadap, tapi kalian keren. Sulit untuk marah pada kenistaan kalian, haha.
Tapi tahun ini tawa saya terasa gamang. Mei tahun ini bangsa kita baru saja berduka. Saya ikut berbela sungkawa atas tragedi yang menimpa para penumpang Sukhoi. Teriring doa agar para korban diterima di tempat yang terbaik di sisiNya, serta para keluarga diberikan ketabahan… dan tak lupa, doa bagi mereka yang berpulang pada hari kelam di Mei 1998 silam… kalian pun akan tetap kami kenang…
Menutup refleksi ini saya ingin berterimakasih atas bermilyar lebih hal yang pernah tercetak dalam sejarah hidup saya sepanjang 22 tahun :
Saya ingin berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Baik. Yang NikmatNya sungguh tak terukur, tak terbilang… Yang selalu memberi, meski saya berkali-kali menyakitiNya, mengkhianatiNya, menjauhiNya…tapi kasihNya luar biasa sempurna… Tuhan, terimakasih untuk segala yang ada pada 22 tahun ini dan apa yang akan datang di tahun-tahun selanjutnya..
Lalu kepada kedua orangtua yang cintanya teramat luhur. Dunia yang indah telah mereka bangun untuk saya. Mereka membuat saya mampu berdiri tegar hingga detik ini, di atas perbedaan yang kadang terasa meletihkan tapi harus tetap saya jalani.
Serta kepada dia, yang selama dua tahun setengah ini menemani saya. Dia yang selalu bersedia memaafkan saya, memahami kelabilan emosi saya, menerima kelemahan saya, meyakinkan saya bahwa saya mampu meraih segala mimpi, memberikan apa yang saya minta, mengorbankan waktu untuk menemui saya meski harus menempuh jarak ratusan kilometer. Meski tak bisa dampingi saya merayakan momen ini, tapi saya sangat bangga,karna beberapa hari terakhir dia tengah melintasi sejumlah kota di dua provinsi hanya dengan sepeda gunungnya! kamu memang keren, mas! Dan walopun jadi hitam karna terbakar sinar matahari, tapi kamu akan tetap ganteng ko, hahaha…
Dan tentu saja saya juga ingin berterimakasih pada seluruh sahabat yang entah berapa kali harus saya katakan bahwa kalian keren !!!! terimakasih, atas penerimaan kalian, atas kegilaan kalian, atas tawa dan makna kebersamaan yang kalian bagi. Kalian orang-orang gila terbaik yang pernah aku miliki.
Tak lupa kepada orang-orang di sekitar yang keberadaannya turut membuat hidup saya penuh warna : guru dan dosen-dosen saya yang hebat, tetangga, sahabat saya di dunia maya, sahabat pecinta musik indie yang kerap membuat saya takjub dengan gelora kecintaan mereka pada indie, kepada para musisi indie dengan segala kecerdasan mencengangkan, kepada kerabat, kepada semua yang telah bersikap baik pada saya, bahkan kepada semua yang mungkin tidak menyukai saya. Kalian sudah berperan dalam porsi yang baik karena tiap diri menggambarkan keseimbangan.
Dan terakhir, kepada hidup…yang tak pernah berhenti mengajari saya tentang apapun yang pada akhirnya mendewasakan saya…
usia beda 1 tahun sama aku :)
BalasHapusaku jarang bermimpi atau punya mimpi tinggi dari dulu,karena yang aku lakukan adalah praktek tentang apa yg dinamakan tanggung jawab hidup
jadi selama kita bisa bernafas harus fight entah itu sedang sakit,sedih,menangis,tertawa
sebelum bermimpi indah & tinggi,cintailah dirimu sendiri maka semua hal akan indah & mudah dijalankan
Happy 22nd b'day :) Semoga impian2 sebelum nikah bisa tercapai secepatnya,aamiin..
BalasHapusDewasaa,mari sambut ia dengan senyum :))
ngga apa-apa hitam kelam, dan sapaan akrab oleh sahabat2nya "si poek"...yang penting baik, dan tetap ganteng...:o)
BalasHapusSelamat 22 tahun yah, selamat datang didunia kedewasaan, moga selalu menjadi yang terbaik
wah, tgl 12 Mei yaa..
BalasHapusselamat ulang tahun :)
*gpp telat kan?*
berarti kakak seumuran sama kakak kandung saya :)
selamat ya sob,mudah mudahan di usia k 22 sobat bertambah dewasa.
BalasHapusdi usia 22 juga sobat bertambah rejeki panjang umurnya dan di jauhkan dari balai .ceuk urang barat theamah he...he...
selamat tambah dewasa ya kakakku tersayang :)
BalasHapusmenjadi dewasa juga salah satu hal yg paling aku takutin... mirip satu monster serem ga dikenal yang makanin kenangan masa-masa anak-anak kita, ke-innocent-an kita, dan masa ga bertanggung jawab kita... tapi ga adil kalo kita ga ngelewatin fase itu... duh, aku gatau deh sebnernya mau ngomong apa... mau sok2 nyemangatin dan ngasih support malah nyeloteh ga berinti...
pokoknya kita sama2 berjuang deh mbak dlm menjalani kehidupan yang banyak rasanya kayak nano nano wkwkwk :D Fighting!
wah telat yeh DS, happy milad semoga menjadi seorang yang sukses kedepannya dan selalu di berikan kesehatan Oleh Allah SWT amin ya rabbal alamin.
BalasHapuspunten nembe mampir teh
Seiring bertambah usia, Smoga lebih dewasa dalam bertindak dan mengambil keputusan.
BalasHapusWaah telaaat ngucapin selamatnya,,
BalasHapuswilujeng MILAD atuh Teh Hana, mugia langkung bijaksana terhadap diri sendiri. Masa depan yang cemerlang semua berpijak pada diri sendiri ,,, :D
sukses buat sobat
pada 12 Mei ya, Mbak...
BalasHapusmet milad ya, Mbak, semoga usia kian berkah, sehat selalu, banyak rezeki, dan senantiasa dalam rahmat-Nya bersama orang-orang tercinta.
@all : makasih banyak yaa buat ucapan dan doanya.....semoga doa indah dari sahabat semua dikabulkan oleh Allah SWT. Amiin.... ^^
BalasHapusTetap Semangat yah teh .... :)
BalasHapusWaaa...usia kita sama yah..hohooo..
BalasHapus22 taun emang mendebarkan..rasanya aneh, ketika tiba2 kita menjadi dewasa seperti apa yg selama ini kita impikan..wkwkwk :P
@Eka : makasih ^^
BalasHapus@nick : hahaha, iya mbak...rasanya membingungkan, ko tau tau kita udah dapet label dewasa...padahal kemaren masih usia belasan:)
smg diberi keberkahan dlm usia ya.., Aamiin3 ya Allah..,smg diberi pahaman Agama islam yg benar dan istiqomah dlm menjalankanx, Aamiin3 ya Allah..
BalasHapusWalaupun scr nominal umur itu bertambah 21 ke 22 dst..., tp sbnarx usia itu berkurang cz kematian makin dekat, mf ni bukan nakut-nakutin *smile
wah met milad yah dek. gag usah takut akan menjadi dewasa,krn menjadi dewasa adalab pilihan. lakuin apa yg blm dilakukan krn blm ada kata terlambat. seperti pengalaman saya,lakukan apa pun sblm menikah (tentunya hal positif yah) dan pada saat menikah tdk ada penyesalan blm lakuin ini itu. umurmu msh muda dek,msh bnyak yg bs dlakuin.
BalasHapusmuup ya baru bs bw
beda ama aku 21 tahun.. hehehe
BalasHapusHBD ya :)
met milad ya ceu....
BalasHapussudah lama saya tidak berkunjung kesini.....
:)
aroel_theroses
@rohis : Amiin Ya Allah Ya Rabbal Alamin... iya sih, semakin ke sini kematian semakin dekat, semoga nanti saya pulang tidak dalam keadaaan compang-camping :)
BalasHapus@ranny : gapapa, mbak... mkasih loh udah mampir balik. Saya juga pengen bisa raih banyak mimpi sebelum nantinya disibukan dengan urusan rumah tangga.. saya pengen bisa S2 dulu, ngetrip ke banyak tempat, pokonya banyak deh, hihi :D
@pengobatan : hehe, makasih ^^
@obat : hatur nuhun...wilujeng ngeblog :D
met milad aja ceu,, semoga semakin sukses
BalasHapusAssalamu'alaykum, Mba Hana. Barakallhu fiyk, terima kasih banyak untuk ceritanya. Dari cerita mba diatas, saya menjadi semakin ingat sesuatu tentang waktu yang bahkan Sang Maha Pencipta saja bersumpah atas namanya "Demi Masa". Ditahun ini, jika diberi kesempatanNya hingga akhir tahun, umur saya genap 22. Dari kemarin terusik akan apa yang sebenarnya saya lakukan belakangan. Sekali lagi terima kasih, Mba Hana.
BalasHapus