Social Icons

Pages

Featured Posts

Selasa, Mei 09, 2017

Engkaulah Bunga Itu, Pa Ahok!

Pa Ahok, siang ini tiba-tiba aku teringat Bunga dan Tembok nya Wiji Thukul 
Maka Pa Ahok, 
seumpama bunga, engkau adalah YANG TAK DIHENDAKI TUMBUH
Seumpama bunga, engkau adalah YANG TAK DIHENDAKI ADANYA
Seumpama bunga, engkau adalah YANG RONTOK DI BUMIMU SENDIRI

Mereka barangkali lebih suka tembok ketimbang bunga
Tembok yang menyekat batas
Menjulang angkuh padahal rapuh
Dan hhhhh, benalu yang terlihat bagus rupanya dianggap lebih menarik dibanding bebungaan
Sialnya benalu itu banyak sekali,
Habislah kau digerogoti

Tapi seumpama bunga, kau tetap harum dengan caramu sendiri
Bukankah bunga tak perlu jelaskan pada yang lain tentang dirinya?
Sebab bunga adalah bunga
Ia indah saja, harum saja

Dan engkau akan selalu disukai oleh mereka yang memahami cantiknya.

*terinspirasi Bunga dan Tembok nya Wiji. Saya juga menulis ini ditemani musikalisasi yang dibawakan Fajar Merah dan bang Cholil Mahmud. Tuhan bersama orang yang mengabdikan diri untuk orang banyak, Pa Ahok. You never walk alone...

Source : google


Jumat, April 28, 2017

KARMA ITU ADA. DAN AKAN MENGINTAI KAMU SERUPA KUTUKAN.


Aku kira kamu itu orang baik. Aku kira kamu manusia yang emang lagi berubah jadi lebih baik. Ternyata aku salah besar. Kamu manusia yang ga punya hati.

Aku masih inget dengan baik waktu kamu bilang kamu ga bakal ladenin perempuan temen kerja kamu itu karna kamu pengen hidup bener sama aku. Aku masih inget dengan baik kamu minta aku percaya sama kamu walo kita jauh. Dan aku pun percaya.  Tapi apa? Kenyataannya kamu milih ngilang dari aku, sebulan ga berusaha ngabarin aku, lalu tiba-tiba kamu muncul sama perempuan itu, lalu menyusun drama seolah kalian udah nikah supaya aku jauhin kamu. Kalian berdua mengerikan.

Kalian ga perlu kaya gitu padahal.

Kalo emang kamu lebih milih dia, karna dia lebih segala-galanya dari aku, lebih sempurna berkali lipat dari aku, ngomong baik-baik. Jangan gini caranya. Jangan kamu bohongin aku. Jangan kamu tipu aku. Jangan kamu buang aku begitu aja.

Kamu buang aku seolah aku ga ada arti sedikit pun. Dengan entengnya kamu minta aku jelasin ke "istri" kamu kalo antara kita ga ada apa apa. GA ADA APA APA. KAMU BILANG ANTARA KITA GA ADA APA-APA.

Aku terima kamu dan masa lalu kamu dengan tulus.
Aku bertahan sama kamu dengan semua tabiat kamu.
Aku ga pernah berpikir ninggalin kamu sekalipun kamu terus menerus ada di situasi sulit.
Aku doain kamu setiap saat supaya berhenti didzalimi orang.
Aku lakuin semampu aku supaya kamu bisa bahagia.
AKu sabar nunggu kamu. Aku nunggu sampe kamu bisa dateng. Aku ga nuntut apa-apa dari kamu.
Aku milih seriusin kamu padahal di sini aku bisa dapet orang yang jauh lebih baik.
Tapi kamu buang aku seakan aku ga pernah ada arti apa-apa di hidup kamu. Seakan aku ga pernah perjuangin kamu.
Dengan mudahnya kamu bilang GA ADA APA-APA DI ANTARA KITA.
Biadab kamu. Aku salah apa ke kamu sampe aku diperlakuin kaya gini?

Kamis, November 03, 2016

Cinta itu Bernama "maha tanpa huruf kapital"



Saya sadar betul bahwa kisah asmara saya yang terjal berliku membuat saya kerapkali merasa minder jika harus bicara tentang cinta, hehehe. Tau apa kamu soal cinta, Hana, umpat saya sebelum memulai tulisan ini. Tapi kali ini, sebentar saja, izinkan saya bicara. Tentang cinta yang tak kehilangan hangatnya meski bersahaja, yang semua itu bersumber dari sebuah karya apik bernama maha tanpa huruf kapital.

maha tanpa huruf kapital adalah sebuah buku yang ditulis Mas Bobhy dan Mbak Nhytha. maha tanpa huruf kapital bercerita tentang keseharian dan perkembangan maha, panggilan dari Mahatma Ali El Gaza, putra sulung mereka, yang kini telah jadi kakak bagi Suar Asa Benderang. Nama-nama yang manis dan penuh makna. Sila kunjungi blognya di sini untuk mengetahui catatan keseharian mereka. Kalian akan tau sendiri betapa menggemaskannya kakak beradik putra Bone ini.

Berulang kali membaca maha tanpa huruf kapital, berulang kali pula saya dibuat haru dan meleleh. Apa yang saya rasakan selalu sama : ada kehangatan yang menjalar di dalam dada setiap menyelami kisah mereka. Ada cinta yang begitu memesona.

Minggu, Maret 20, 2016

SEBUAH PERJUMPAAN, BERSAMA MR. SONJAYA



Sabtu malam tanggal 19 maret 2016 sepertinya jadi salah satu sabtu malam yang bersejarah dalam hidup. Gimana nggak, saya ketemu langsung  sama Mr. Sonjaya, grup musik yang saya gandrungi sejak 2013 silam!! Yeaaaaaaaay!!



Momen ini jadi sangat spesial karna saya bukan orang Bandung yang bisa lebih gampang nontonin mereka live  perform. Saya orang Garut, yang susah dapet izin buat ngeliat mereka ke Bandung. Dan denger Mr. Sonjaya ke Garut itu rasanya aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak.  Bayangin, kamu lagi gandrung banget sama satu grup musik trus mereka mau dateng ke kota kamu, kurang surprise apa coba. Aku speechless Ya Rabb.



Pertama tau mereka mau ke Garut pas buka twitter, hari senin apa selasa, lupa. Selasa kayanya. Begitu baca twit langsung surprise, girang dan heboh. Haaah, ini seriuuuus???  Jantung langsung bedebar-debar. Persis kaya waktu tau si Surayah Pidi Baiq mau dateng ke kampus tempat saya kerja.  Mau ketemu sosok idola atulaah.



Tapi di saat yang bersamaan langsung nyadar. Wah, belum punya CD nya! Euuh. Pokonya sebelum sabtu harus udah punya CD Laras Sahaja nih. Salah satu tujuan hari itu adalah pengen sekalian minta tanda tangan di CD nya. Kalo kata si Abi temen di Indienesia mah, “CD nya biar dilegalisir, teh”. Ehehe… 


Kamis, Juni 25, 2015

GANDRUNG MUSIK FOLK (PART 2)



Sejak menulis Gandrung Musik Folk tahun 2013 silam, ternyata cukup banyak yang merespon tulisan sederhana tersebut. Terima kasih banyak untuk responnya ya, senang sekali rasanya. Semoga tulisan tersebut bisa menjadi salah satu referensi mencari musisi folk Indonesia. Saya juga berterimakasih untuk tambahan referensi yang diberikan di kolom komentar. Sekalian saya juga meminta maaf karena sejumlah komentar baru saya balas bulan ini, padahal ada yang komen sejak setahun lalu. Hehe, tolong maafkan Maudi Ayunda ya, Maudi jarang ngeblog sekarang.. *plaaak* 
#ditabokMaudiasliyangtidakterimadimiripin

Seiring berjalannya waktu, kecintaan saya pada musik folk semakin bertambah. Dua tahun setelah tulisan gandrung folk itu saya terus mencari referensi musisi lainnya. Dan kali ini saya ingin kembali menulis sejumlah musisi folk yang rasanya sayang jika tidak saya ceritakan kepada khalayak ramai (((khalayak ramai))).   

Mereka adalah..

Jumat, September 26, 2014

Dan Bandung, Bagiku....



Dan Bandung bagiku bukan cuma urusan wilayah belaka. Lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi. Yang bersamaku ketika...rindu.. (Dan Bandung-The Panasdalambank)


Selamat ulang tahun Bandung...

Meski saya orang Garut dan sangat mencintai kota kelahiran saya ini, tapi bagi saya.. Bandung adalah kota istimewa. Kota dengan banyak sekali kenangan manis dan haru yang selalu menerbitkan kesenduan sekaligus getar menyenangkan setiap saya kenang. Ada semacam cinta dan rindu yang sulit saya jelaskan. Barangkali sama seperti orang-orang yang jatuh cinta pada Jogja dengan segala keindahannya yang hanya mereka sendiri yang paham. Bandung bagi saya begitu. Kota yang artistik, romantis, dan melankolis (kecuali soal macetnya, hehe).

Kamis, Juli 17, 2014

PANGANDARAN, I'M LOVIN IT



Beuh, udah berapa bulan saya ga nulis blog, ga blogwalking..waah bener-bener blogger amatir yang lupa daratan yak, hehe.. Maaf ya buat temen2 yang udah lama ga saya kunjungi, lagi agak sibuk soalnya. Sibuk syuting Catatan Hati Seorang Istri, lah itu pemeran utamanya kan ada di mari, aheuuy *ditimpuk kru CHSI*

Postingan kali ini bisa dibilang semacam late post, karna kejadiannya udah cukup lama..pas awal Juni, tapi pengen aja ngedokumentasiin liburan kali ini via blog. 

Jadi tanggal 7 Juni kemarin saya habis dari Pangandaran. Udah cukup sering sih ya maen ke sini, tapi kali ini lain, saya berangkat sama temen-temen baru, dengan suasana baru, dengan cerita baru. Kemarin itu saya berangkat sama temen-temen Pasca Sarjana Uniga, dan bisa dibilang ini kali pertama perjalanan jauh bareng mereka. Dulu pernah juga perjalanan bareng ke Lembang, tapi kan cuma sehari, ga pake nginep, pake kendaraan sendiri-sendiri pula (di mana aku mah hanya nebeng, hihi), kalo sekarang lain, berangkat pake bus, nginep, tempatnya lumayan jauh..pastinya lebih beda.

Lagu-lagu Yang Harusnya Diputar di Resepsi Pernikahan



Sebenernya agak geli sih nulis postingan ini. Saya sok-sok an nulis lagu buat resepsi, lah saya sendiri belum nikah. Ini pasti diledek nih ntar, bakal ada yang komen “cie..udah pengen nikah ni yee”...hahaha... Iseng aja sih saya nulis ini. Soalnya suka greget kalo ke acara nikahan trus lagu yang diputer aneh-aneh, kaya misalnya “hamil duluan (masa di acara nikahan muter beginian dunk ah), “solalilali” (ngedoain penganten selingkuh, wkwkwk)... dan masih banyak lagi lagu-lagu yang liriknya kurang cocok buat di acara nikahan.

Iya iyaa, sebenernya terserah aja si ya kalo acara nikahan mau ada lagu-lagu tersebut (abis dijitak yang punya hajat: “suka suka kita dong woii”, hihihi), tapi mestinya resepsi pernikahan itu penyanyinya bawain lagu yang lebih sesuai sama momen. Pernikahan kan suatu momen sakral yang mulia, yang menggambarkan dua hati yang menyatu dalam ikatan mulia dan penuh berkah. Indah banget kan? Maka di momen semanis itu mestinya dibacksong-in (halah, istilahnya) sama lagu yang lebih sesuai, lebih romantis, filosofis. Bisa ngasih spirit untuk pasangan baru dalam menjalani kehidupan barunya dengan cinta yang selalu meluap luap (aheuuy...hahaha).

Dan inilah sejumlah lagu yang harusnya diputer dalam acara pernikahan (versi saya) :