Social Icons

Pages

Kamis, Juni 25, 2015

GANDRUNG MUSIK FOLK (PART 2)



Sejak menulis Gandrung Musik Folk tahun 2013 silam, ternyata cukup banyak yang merespon tulisan sederhana tersebut. Terima kasih banyak untuk responnya ya, senang sekali rasanya. Semoga tulisan tersebut bisa menjadi salah satu referensi mencari musisi folk Indonesia. Saya juga berterimakasih untuk tambahan referensi yang diberikan di kolom komentar. Sekalian saya juga meminta maaf karena sejumlah komentar baru saya balas bulan ini, padahal ada yang komen sejak setahun lalu. Hehe, tolong maafkan Maudi Ayunda ya, Maudi jarang ngeblog sekarang.. *plaaak* 
#ditabokMaudiasliyangtidakterimadimiripin

Seiring berjalannya waktu, kecintaan saya pada musik folk semakin bertambah. Dua tahun setelah tulisan gandrung folk itu saya terus mencari referensi musisi lainnya. Dan kali ini saya ingin kembali menulis sejumlah musisi folk yang rasanya sayang jika tidak saya ceritakan kepada khalayak ramai (((khalayak ramai))).   

Mereka adalah..


1. Cozy Street Corner

Saya mengenal Cozy Street Corner saat menjelajah Soundcloud. Saya tidak ingat kenapa bisa tiba di akun mereka di  penghujung  2013 lalu, tapi sejak saat itu sudah beberapa kali saya menulis kekaguman pada Cozy Street di akun sosial media saya.  


Cozy Street Corner terdiri dari Bobby Priambodo (gitar, banjo, backing vokal), Chris Takarbessy (lead vokal, gitar), dan Petrus Briyanto Adi (perkusi, bass, backing vokal). Mereka sudah terbentuk sejak 1996 loh. Saya rasa mereka termasuk pionir grup musik folk Indonesia era 90 an.


Cozy Street ini kental dengan nuansa etnik. Kalo kata saya, inilah grup dengan cita rasa folk asli Indonesia. Atmosfir yang ditawarkan Cozy Street terasa menenangkan sekaligus hangat. Lagu pertama yang membuat saya jatuh hati adalah Jelang Benam Matahari, sebuah lagu yang sangat manis untuk dinikmati ketika senja tiba. 

Lagu mereka banyak bercerita tentang alam. Cemara Lilin, Delman, Penuh Dengan Cinta, Dendang Bersahutan, Siul Daun, Teh,  Sampan, Two Blocks Away adalah sejumlah lagu mereka yang sangat saya gandrungi.


Saking cintanya saya dengan Cozy Street, sayapun berusaha mendapatkan album mereka. Awalnya saya pesimis mengingat album mereka dirilis bertahun-tahun lalu. Album pertama tahun 1999 (repackage tahun 2005), album kedua (Nirmana) tahun 2003, album ketiga (From The Corner) tahun 2006. Tapi alhamdulilah, Mei 2014 akhirnya saya berhasil mendapatkan CD pertama dan kedua setelah mengirim DM di akun twiter mereka. Bahkan saya mendapat bonus CD Yo Mari Berdendang, album yang dibuat sejumlah musisi dewasa sebagai bentuk kepedulian terhadap musik anak. Materi lagu di album ini mengajarkan nilai-nilai yang sesuai dengan perkembangan anak. Ini project yang keren. Kalian para orangtua harus beli CD ini kalo ga pengen anak-anak kalian tersesat arah : jadi pendengar lagu dewasa di usia belia.

Dua album dalam satu packaging


Album Cozy Street Corner dan Album Yo Mari Berdendang

CD Cozy Street Corner ini menjadi koleksi yang berkesan karena untuk mendapatkannya tidak semudah album musisi lain. Dan saya sangat bahagia bisa mengenal karya-karya Cozy Street Corner. Sila klik Link soundcloud Cozy Street Corner untuk mengenali musik dengan nuansa etnik yang memikat.



2. Silampukau

Saya baru mendengar lagu-lagu Silampukau sejak Mei tahun ini. Lagu yang membuat saya jatuh hati dengan mereka adalah Puan Kelana. Liriknya membuat saya berimajinasi jadi si Puan yang pada satu hari kelana jauh hingga ke negeri orang, lalu ada satu pria yang merindui saya tiap senja tiba. Aheuuy.


Silampukau adalah grup musik folk dari Surabaya. Ulasan menarik tentang Silampukau saya dapat dari blog Nuran Wibisono. 


Mengenal Silampukau membuat kecintaan saya pada folk semakin menjadi di tahun ini. Selain Puan Kelana ada Doa, Cinta Itu, Sambat Omah, Balada Harian, Berbenah dan Malam Jatuh di Surabaya yang membuat saya tergila-gila dengan Silampukau. Apalagi lagu Balada Harian, terasa pas sekali untuk kondisi saya saat ini: seorang perempuan berusia seperempat abad yang masih berstatus pengangguran (serta kisah asmara yang murung, #eaaak)



tik tok jam, dering alarm, pagi tak terhindarkan.

tik tok jam, dering alarm, impian pudar perlahan, diam-diam pagi tak terhindarkan

tik tok jam kubayangkan, hari begitu panjang...(Balada Harian)



Atau Sambat Omah yang liriknya menggerus hati para perantau:


waktu memang jahanam, kota kelewat kejam, beban pekerjaan, menyita harapan. Hari-hari berulang, diriku kian hilang, himpitan hutang, tagihan awal bulan, ooh demi Tuhan atau demi setan, sumpah aku ingin rumah untuk pulang..


uang bawa tualang sesat di jalan, menjauhi pulang.. (Sambat Omah).
Untuk mendengarkan lagu mereka bisa klik di sini



3. Stock Project Music

Grup musik folk dari Bandung ini adalah teman saya di twitter (di mana mereka mungkin sering baca twit-twit galau saya yang alay dan gareuleuh itu, hahaha). Mengusung tagline "Musik, Hidup dan Kesederhanaan", lagu-lagu mereka memang sederhana, ringan tapi menyentuh. Coba dengarkan lagu Kereta Senja. Atau Saksi. Recommended.


Lagu mereka yang juga sering saya putar adalah Jangan Salahkan Hujan.  Jangan Salahkan Hujan jika dinginnya menyerang, bukan salahnya hujan jika akhirnya kau duduk terdiam. Jangan pernah menyalahkah hujan, inilah saat yang tepat sejenak melepaskan beban pikiran. Lepaskan lelah.. menikmati secangkir kopi..


Enak dinikmati selagi hujan turun. Dan kau tak lagi merasa perlu mengeluhkan hujan. Nikmati saja..


Sila kenali mereka di sini 
atau follow twitternya @stockprojectID



4. Sisir Tanah

Diperkenalkan oleh teman saya, Zaki Zamani. Grup musik dari Yogyakarta dengan lirik lagu yang sebagian sederhana dan menyentuh, namun sebagian lagi terkesan absurd dan sulit dimengerti (ga dimengerti oleh otak saya aja kali ya, kalo yang lain pasti ngerti, hehe..maklum otak saya ga mampu mencerna yang rumit-rumit, hahaha). Lirik lagunya banyak bercerita tentang alam, kondisi sosial, kemanusiaan.


Selain lirik yang sangat kontemplatif, vokal berkarakter kuat dari sang vokalis memberikan power yang besar untuk lagu-lagunya. Seperti sedang mendengarkan Dialog Dini Hari. Usai mendengarkan lagu mereka, yang tersisa adalah perasaan tersayat, keinginan merenung lebih dalam, seperti pada lagu Bebal :


“jika bumi adalah ibu, kita manusia memperkosa ibunya. Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik,


Menghayati lagu itu seketika mencabik nurani. Terbayang betapa selama ini kita begitu zalim. Menzalimi ibu sendiri...

Link soundcloud Sisir Tanah bisa klik di sini



5. SemakBelukar

Ketika sebuah grup musik menyatakan bubar, ada perasaan kehilangan yang begitu besar. Tak bisa melihat mereka perform. Tak bisa lagi mendengar ide cemerlang dalam karya terbaru mereka. Namun meski demikian, karya mereka tetap menjadi warisan seni yang tidak ternilai harganya. Yang akan tetap dikenang dan dicintai.


Ialah SemakBelukar, yang memilih bubar justru ketika mereka sedang mencuri perhatian penikmat musik indie di tanah air. Bubar di saat saya baru saja mengenal mereka tahun 2013 silam. Cerita bubar SemakBelukar ditandai dengan penghancuran alat-alat musik yang mereka mainkan pada pentas terakhir di Kineruku desember 2013 lalu, selengkapnya bisa dibaca di sini.


Grup musik dari Palembang ini mengusung folk yang berbeda dari kebanyakan grup folk di Indonesia. Mereka mengusung folk melayu!  inilah yang layak disebut sebagai grup musik Melayu, bukan Memelayuan yang ada di tipi tipi itu *ah sudahlah*. Kekuatan lirik yang indah dan musik Melayu yang menawan adalah pesona yang akan menjeratmu dalam takjub. Pesan moral yang disampaikan tanpa menggurui adalah kesan yang saya dapat dari lagu-lagu mereka. Seperti misalnya pada lagu Berlayar di Daratan : “umur bertambah usia berkurang, sedang angan berpanjang. Keselamatan kita dambakan, sedang jalanNya ditinggal..duhai yang hidup sungguh bahtera takkan berlayar di daratan”



Aih, simak liriknya, indah bukan?


Lagu Be(re)ncana, Celaka, Berlayar di Daratan, Malasmarah, Mekar Mewangi adalah sejumlah lagu favorit saya. Dan betapa bangganya saya memiliki EP Semakbelukar, warisan berharga yang kelak akan dengan bangga saya tunjukkan pada anak saya, bahwa di zaman ibunya muda ada sebuah grup musik Melayu yang sangat memukau. Okeh tapi proses itu hanya terjadi jika saya sudah menikah tentunya. Maka, menikahlah dulu, Hana, hahaha... 
 

6. Danilla JPR

Lagi, soundcloud menjadi media perkenalan saya dengan teteh geulis Danilla JPR. Saya lupa kapan saya mengenal Danilla. Tapi sejak saat itu saya menggilai lagunya, seperti Terpaut Oleh Waktu, Buaian, Ada Di Sana, Rezte Avec Moi, Sangkakala Kalbu, dan banyak lagi. Lagu Buaian, Wahai Kau dan Ada Di Sana sering menjadi lagu latar saat saya jatuh cinta, hihi.. Lirik-lirik lagunya "kodeable", maksudnya bisa dipake jadi kode untuk gebetan di status bbm atau fb, hahaha.. salah satunya yang ini : "wahai kau yang kerap tersenyum manis di benakku, berhentilah..agar ku sanggup tidur kali ini" (Wahai Kau)

Vokal yang khas, aransemen lagu yang memikat serta nuansa teduh nan romantis akan dengan mudah memikat hati, misalnya pada lagu Wahai Kau. Bersahaja namun manis sekali rasanya. Pada sejumlah lagu juga terdapat nuansa gloomy yang mengaduk sisi gelap isi kepala kita. Paket komplit yang menarik. Danilla JPR adalah salah satu solois wanita yang karyanya menjanjikan kalo menurut saya.

Link soundcloud Danilla JPR  bisa klik di sini.



Saya juga punya album Telisik, yang saya beli online dari Kineruku berbarengan dengan CD SemakBelukar dan CD Float. Foto ini saya jepret bulan Mei kemarin.


Album telisik Danilla JPR
Masih banyak sebetulnya musisi yang ingin saya ulas, tapi waktu yang saya miliki tidak banyak saat ini. 

Selain musisi yang saya sebutkan di atas, sila simak musisi folk lainnya seperti Abah Iwan (musisi folk dan balad legendaris), Nostress, ParaHyena, Alunan Semesta, Lafagreen, Aurette and The Polska Seeking Carnival, Ruangbaca, Jalan Pulang, Kemedja Poetih (saya kurang tau ini folk atau bukan, tapi band satu ini recommended terutama lagu Resah Menderu), Matajiwa, dan lain sebagainya.  



Terakhir, selamat menikmati kesederhanaan yang menawan..

 

10 komentar:

  1. Assalamu 'alaikum ukhti Jamaah Indie Label!

    BalasHapus
  2. Assalamu 'alaikum ukhti Jamaah Indie Label!

    BalasHapus
  3. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  4. coba dengar juga lagu-lagu dari Theory of Discoustic

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Numpang ya min ^^

    Bonus New Member 50%!!! Bukan server IDN maupun PokerV! Cobalah bermain di server baru 1G Poker hanya di kenaripoker,com! Proses deposit dan withdraw tidak basa basi langsung tinggal proses dan main saja bosku, dicoba keberuntungan kamu sekarang juga hanya di kenaripoker,com!

    WHATSAPP : +855966139323
    BBM : KENARI00
    LIVE CHAT : KENARIPOKER,COM

    BalasHapus

Hei sobat, komenin postingannya dunk... Tapi pleaaseee jangan ninggalin link hidup di sini yaa, makasih ^^