Social Icons

Pages

Senin, Juli 11, 2011

Kisah di Balik Lagu Bilur-Sarasvati

Suatu hari di medium Desember 2010 seorang teman asal Bandung, Hary Haidar Latif, mengirimi saya pesan singkat kalau ia tengah mendengarkan siaran radio berisi interview dengan Sarasvati. Itulah kali pertama saya mendengar nama Sarasvati, band barunya Teh Risa mantan vokalis Homogenic (Homogenic adalah band indie asal kota Bandung yang mengusung musik bergenre elektronik pop. Saya pernah mendengar nama Homogenic beberapa tahun lalu, tapi karna saat itu belum mengakrabi musik indie maka saya juga belum pernah mendengarkan lagu-lagu mereka. Kini setelah tahu Sarasvati berikut Teh Risa, saya turut menggandrungi Homogenic. Jadi jika orang lain mengenal Homogenic  dulu baru Sarasvati, saya justru sebaliknya, mengenal Homogenic dari Sarasvati).

Karna begitu menggebu-gebunya  A Hary bercerita tentang Sarasvati saya pun jadi penasaran, sekeren apa sih Sarasvati itu. Namun karna kesibukan yang cukup padat saya baru mendownload sejumlah lagunya beberapa hari kemudian.  Oh I Never Know, Perjalanan dan Bilur adalah lagu yang saya donlot waktu itu. Ketika mendengar Oh I Never Know, saya langsung jatuh cinta setengah mati dengan lagu ini (walo belum paham apa arti liriknya, hihihi). Dan saya pun setuju dengan A  Hary, "yeah, Sarasvati memang keren!"

Lalu saya beranjak pada lagu Bilur…. Jujur,  saat pertama mendengarnya, saya tidak mengerti makna dari lagu Bilur, tapi saat itu saya  sudah langsung mengagumi keapikan kolaborasi  aransemen musik Sunda dan kontemporer di lagu ini. Terlebih saat mendengar bagian sinden yang menyanyikan lirik berbahasa Sunda.  Wow, ini sungguh kolaborasi yang luar biasa!

Saya memiliki kekaguman tersendiri pada musisi yang peduli dengan budaya tradisional dan mewujudkan kepeduliannya itu dengan membuat karya kolaborasi tradisional-kontemporer. Seperti misalnya  Tigapagi yang menggabungkan musik pop kontemporer dengan nada-nada pentatonis Sunda dan menghasilkan karya yang apik.  Atmosfer kekaguman seperti itu pula yang saya rasakan saat mendengar Bilur. Tapi saat itu baru sekedar mengagumi keapikan kolaborasinya, belum sampai pada tahap “menggilai”. Tidak seperti Oh I Never Know yang sudah mencuri hati saya dari kali pertama saya putar.

Selang beberapa hari kemudian saya tergelitik untuk mencari lirik lagu Bilur, karna saat itu saya tidak kunjung mengerti makna dari lagu ini meski telah didengar beberapa kali.  Saya juga penasaran dengan maksud dari lirik berbahasa Sunda "teungteuingeun, tungtung lengkah geuning bet peurih.."... Lirik ini yang paling membuat saya penasaran,  apa sebenarnya makna dari lagu ini dan mengapa ada lirik tentang kepedihan yang terasa begitu dalam.. 

Maka saya mulai membuka grup Sarasvati di fb.  Diantara catatan-catatan Sarasvati, saya pun menemukan Bilur. Dengan tekun saya mulai membaca. Di akhir catatan saya tercenung sekaligus merinding. Terjawab sudah rasa penasaran saya mengapa lirik lagu berbahasa Sunda  dalam lagu itu menyiratkan nuansa perih. Lagu ini ternyata berkisah tentang
penyesalan dan pilu yang dirasakan Mae, seorang penyanyi lagu tradisional yang cantik dan tenar di masa mudanya dulu. Dia senang menggunakan selendang dan biduri (batu permata) pada saat menyanyi diatas panggung. Namun semua berubah tatkala Mae memilih menikah dengan pria yang tidak disetujui ibunya. Saat itu sang ibu sangat menentang keputusan Mae, tapi apa yang menjadi firasat ibunya tidak ia hiraukan. Demi cinta, Mae menentang sang ibu dan memutuskan tetap menikah.


 “ceracau getir ibunda, gemertak sengap hatinya..firasat tak pernah salah, hanya ku berbuat ulah.."
  
Akan tetapi entah apa yang terjadi, saat Mae tengah mengandung, ia meninggal beserta janin dalam perutnya. Mae pergi...membawa penyesalan karna tak menuruti firasat ibunya untuk tidak menikah dengan lelaki yang ternyata telah lebih dulu beristri. Mae pergi membawa kedukaan dan pilu atas akhir kisah hidupnya yang ternyata menderita, tak seperti masa mudanya yang bergelimang pesona ketenaran.


Semerbak dupa iringi ku melangkah
Cungkupku hanya tanah
Bilur hati merambah

Kepergian Mae memang sangat tiba-tiba, tidak ada yang menyangka apalagi saat itu dia tengah mengandung 8 bulan. Kejadian demi kejadian terungkap setelah dia dan janin yang ada di perutnya dikubur bersama. Sampai suatu ketika, rohnya merasuki raga seseorang dan memberikan sebuah lirik yang berisi kisah hidupnya kepada seorang teman semasa hidup yang notabene adalah seorang pencipta lagu. Liriknya berbahasa Sunda, inti dari lagunya sendiri berisi tentang rasa sakit yang tak pernah hilang walau dibawa ke liang lahat dan permohonan maafnya kepada ibu saudara dan teman-teman yang pernah mengenalnya semasa hidup.

Saya tidak tau dengan apa membahasakan sensasi yang saya rasakan saat itu. Tiba-tiba saya seperti bisa merasakan gunungan penyesalan Mae.. Saya bisa merasakan perih hati Mae..saya bisa merasakannya, entah mengapa. Seakan bilur hati Mae merambah ke hati saya. Usai membaca catatannya, saya putar kembali Bilur. Kali ini saya disergap sensasi merinding yang ganjil. Saya merinding karna teringat betapa tragis hidup Mae, betapa miris akhir jalan hidupnya. Saya merinding,  karna lagu ini tiba-tiba menjadi terdengar begitu menyayat , setelah sebelumnya saya tak begitu menghiraukannya. Kini setelah tau kisah di balik Bilur, lagu ini terasa lebih "bernyawa". Saya pun menjadi sangat menggilainya.


Bagian paling saya nantikan tiap kali mendengar Bilur adalah lirik bahasa Sunda nya. Seluruh pilu seakan bermuara di sana.  Dan siapa nyana, lirik berbahasa Sunda dalam lagu Bilur ini konon “diberikan langsung” oleh almarhum Mae. Saat ambu Ida (sinden) diminta untuk menuliskan bagian lirik berbahasa Sunda, beliau mengalami kesulitan. Tapi kemudian Mae “datang" dan memberikan lirik tersebut.. Meski sulit dicerna akal sehat, namun hal ini terasa begitu mengiris…

Sampai saat ini saya masih sering memutar Bilur dan terkadang sensasi merinding itu turut  pula menyertai. Berkali-kali bayangan kisah hidup Mae menari di benak saya.   Meninggalkan kesan pedih yang dalam hingga saat ini, setiap kali saya memutar Bilur...

Selendang bersulam sutera
Biduri lembayung jingga
Saksi mati tuk bersaksi
Gelimang pesona diri
Belia usia dulu
Ruap cinta tlah menggebu
Samar ku lihat dunia
Tak sadar semua fana...
Semerbak dupa iringi ku melangkah
Cungkupku hanya tanah

Bilur hati merambah
Dan akan datangkah bagiku kesempatan
Bila tak ada titian diri yang rupawan

duh...duh...teungteuingeun….tungtung lengkah geuning bet peurih
duh...

Sekilas lihatlah mega
Anugrah tiada tara
Ini tak adil untukku
Halimun hitam merasuk

Ceracau getir ibunda
Gemertak sengap hatinya
Firasat tak pernah salah
Hanya ku berbuat ulah..

38 komentar:

  1. saya juga suka musiknya sarasvati, aura risa dalam bermusik semakin kuat setelah keluar dari band lamanya, serta dengan dukungan dari berbagai musisi indie di dalamnya bikin sarasvati semakin keren.. apalagi dibumbui cerita mistis dibalik lagunya jadi keunikan tersendiri. saya paling suka lagu bilur sama fighting club.

    BalasHapus
  2. makasih kunjungan baliknya..^^

    Rasanya baru kali ini saya menemukan seorang musisi perempuan seunik Teh Risa. Saya benar2 bersyukur pernah mengenal musisi sehebat beliau.
    Saya sendiri suka semua lagu2nya di EP Story Of Peter, tapi yang paling bikin berkesan tuh Bilur sama Oh I Never Know..jatuh cinta banget deh sm lagu ini..

    BalasHapus
  3. Saya juga merinding pertama kali denger lagu Oh I Never Know, dan ada perasaan yg emosional waktu denger lagunya karna pengalaman pribadi juga..hehehe sukanya karna bikin galau :)

    BalasHapus
  4. he em...lagu2nya bikin galau dan merinding euy....hehe...oh i never know juga sempet jadi pngalaman pribadi, makanya ngena banget, hoho...

    btw, thanks dah mampir di sini...^^

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Teteeeh kalo boleh tau grup fbnya apa ya teh?

    BalasHapus
  7. coba cari di http://www.facebook.com/risasarasvati


    salam kenal, terimakasih sudah berkunjung :D

    BalasHapus
  8. Baru tau arti lagu "bilur" , merinding juga nih, apalagi lirik" nya yg katanya sebagian d kasih sama almarhumahnya sendiri...makin merinding aja nih. Kata tmen sih gosipnya kalo denger lagu ini 3x(kali) sinden nya bakal dtang, emang iya? Serem juga nih :(

    BalasHapus
  9. aku baru aja dengerin lagunya tetehh risa yg bilur 3x.. Sindennya dateng lewat mimpi,,apa langsung dateng teh????

    BalasHapus
  10. terimakasih untuk reviewnya... senang rasanya karya saya bisa disukai oleh orang-orang seperti kamu. baktos ti teh Mae... :)

    BalasHapus
  11. @cevi: semoga terus berkarya dan memanjakan telinga kita dengan musik berkualitas :D

    @anonim: waw iya gitu? baru denger gosipnya... tapi ga mau nyoba saya mah, takuuut.... hehehe... makasih udah mampir :D

    BalasHapus
  12. @adhi: katanya sih langsung dateng gitu... hiaaa ga kebayang yaa?

    BalasHapus
  13. @Risa: ya ampuun ya ampuuun ada Teh Risa!! hiaaa langsung speechless... aduh teteh makasih banyak udah mampir di sini... seneng bangetttt, terharu.... hatur nuhun teteh... salam baktos oge ka emmmmm Teh Mae.. (sambil sungar sengir takut ada di sini, hihihi.. ) :D

    BalasHapus
  14. Sore2 baca cerita ini hujann rintik2 pula entah kenapa bulu kuduk saya langsung merinding dan ketika pasang headset denger lagunya bilur koq kaya ada yg naik di ranjang aku yaa..semoga ajja bukan apa2 yaa..:(

    BalasHapus
  15. hahaha, paling juga yang naik ke ranjang itu mau ikut baca tulisan ini juga... hia hia hia.... :D

    BalasHapus
  16. baru 2 minggu ini gue tau lagu "Bilur" ini...
    gue ga sadar kalo gue nyimpen lagu ini, mungkin karena gue asal co-pas dari FD temen gue..
    Tapi lagu ini satu-satunya yang paling sering gue dengerin.. disaat gue nulis comment ini juga lagi gue dengerin lagu ini..
    Gue bukan orang sunda, jadi ga ngerti artinya dari awal sinden itu..
    Tapi tiap dengerin lagu ini hati gue jadi tenang n rileks..
    Terserah lo mau percaya / ngga ataupun anggep gue lebay pun...
    Tapi yang jelas gue BANGGA banget indonesia punya Musisi hebat yang bisa ciptain lagu sebagus ini... #SaluteforTehSarasvati :)

    BalasHapus
  17. yang lirik bahasa Sunda itu artinya "teganya...akhir langkah ternyata pedih/akhir langkah mengapa pedih..." kira-kira kaya gitu artinya, hehe..

    haha ga lah, ga mungkin bilang lebay, saya juga ngerasa rileks ko.. Yap, bangga banget sama Sarasvati :)

    BalasHapus
  18. Mantep, JEMPOL buat teh Risa sama yang Posting :D

    BalasHapus
  19. SubHANAllahh Selama iniii.....??? dari juli 11 Juli 2011 dan sekarang 11 Maret 2014. hmmm Bungah bungaahh... :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe.... ga terasa ya kang, sudah 3 tahunan menjalin silaturahmi dan pertemanan :)

      Hapus
  20. BerSyukur dan terima kasihku Ucapkan kepada Hana Nuraini. Dan atas ijinNya untuk dapat hidup satu hari lagi memaknai kehidupan yg indah ini. hahaa lebay. Mantaaapp Tulisannyaaa.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe...hatur nuhun sudah bersedia menjadi teman dan berbincang tentang banyak hal, termasuk para musisi indie kesayangan kita semuah...hehe :D

      Hapus
  21. padahal tau Bilur dari lama, tapi baru seminggu ini ngga tau kenapa lagi bener bener jatuh hati sama Bilur, sampe dikatain aneh sm temen hhuhu..pokonya suka suka sukaaa banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...saya juga dulu gitu, ga bosen-bosen muter lagunya..dan selalu merasakan sensasi takjub.. semacam kena pelet...dipelet teh Risa buat denger lagunya...hihihihihi :D

      Hapus
    2. salam kenal teh...
      sya juga orang garut.
      kira saya orang garut cuma saya yang tau sama teh risa sama lagu- lagu nya...
      ternyata ada juga, o iya teteh punya novel danur sama sunyarury gak???
      aku baru punya maddah, pngn bli yang lainnya...heheheh

      Hapus
    3. Heiii salam kenal Hasby... maaf baru bales.. Seneng banget ketemu sesama penggemar Sarasvati dari Garut, toss dulu..hehehe.. Saya baru punya Sunyaruri, nyicil dulu satu satu..hihihi... :D

      Hapus
  22. Kerenlah Bilur sudah bikin Ujian Praktek Teater Sastra sukses kemaren!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiiih keren, ada praktek teater sastra... selamat buat acaranya yang sukses :)

      Hapus
  23. POSTINGAN NYA MANTAAAAPP... aku suka bgt sma lagu sarasvati apalagi vokalisnya, novel karya teh risa jugaaaa.... aku udah punya buku maddah n mau bli lgi yanglain nyaa....
    salam kenal saya juga orang garutt teh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga ya Hasby... ada twitter atau fb ga nih? biar bisa temenan :)

      Hapus
  24. Oh saya ternyata baru tau arti basa sunda di lagu bilur itu: "teganya...akhir langkah ternyata pedih/akhir langkah mengapa pedih..."
    Merinding euy denger lagunya, apalagi kalo nonton live performance teh risa. Mantab! Anw terima kasih buat postingan-nya :)

    BalasHapus
  25. Tau lagu bilur baru sekitar 1 mingguan,tdk paham dengan mkna dri lagu ini,tpi tiap dengr lagunya selalu adem hatinya,awalnya bilur,trus aku dan buih,karam dan bnyak lagi lagu2 teh risa yg berhasil buat sy ketagihan dan berpindah dari musik2 band yg lagi populer di Indonesia ke musik unik dan indahnya Sarasvati,suka dengan karya2nya teh Risa dari novel sampai lagu2nya. :) trimakasih untuk postingannya, dan salam kenal :)

    BalasHapus
  26. Saya suka lirik dari teh Risa / Sarasvati bandnya sejak mulai november 2015.
    Karena dari lirik tersebut saya gak hanya dengar, tapi juga mencoba terjemahin maknanya.
    liriknya yang puitis itu yang bikin saya penasaran.
    Sebuah cerita yang dituangkan dalam bentuk tulisan (novel) maupun lagu, rasanya seperti ada di dalamnya.

    BalasHapus
  27. Hmm bilur. That awesome
    . Salam ti garut teh πŸ˜‰

    BalasHapus
  28. Thanks min jadi kalo nyeritai ke org lain tentang lagu bilur gak salah😊

    BalasHapus

Hei sobat, komenin postingannya dunk... Tapi pleaaseee jangan ninggalin link hidup di sini yaa, makasih ^^