Cinta Istimewa Bang Acho

Sejak acara Stand Up Comedy ditayangkan Metro Tv, Bang Muhadkly atau yang lebih dikenal dengan Acho menyita perhatian saya. Bang Acho ini termasuk salah satu comic favorit saya di Stand Up, selalu saya tunggu kemunculannya di tivi. Orangnya cool tapi jokes nya bikin ngakak guling-guling. Saya juga follow Bang Acho di twitter dan sering ketawa liat twitnya. Kaya twit 18 juni kemaren : “rumah sakit persahabatan, tapi berobat aja harus bayar. Ini yang lo sebut persahabatan? Cih”. Saya dan adek saya langsung ngakak bacanya.

Selasa siang saya twitteran lagi, tiba-tiba aja pengen buka profilnya Bang Acho. Meski udah lama ngefollow, tapi baru kali ini saya buka profil. Disitu ada alamat blog Bang Acho, ‘SatuMomen’. Penasaran, saya klik. Saya  udah yakin aja kalo isi blognya bakal gembel-gembelan. Saya pun bersiap-siap buat ketawa. Tapi begitu blognya terbuka semua, saya  mengernyitkan dahi. “Loh ko isi blognya puitis banget, jauh dari kesan gembel”, pikir saya sambil ketawa kecil. Berasa agak aneh, orang yang biasanya ngocol ko bisa sepuitis ini. 

Waktu itu saya baca secara acak dan sepintas-sepintas tapi udah kepincut sama kata-katanya. “keren nih kata-katanya, puitis banget...”

Sampe situ saya belum ngeh kalo ada sesuatu. Pas liat “Surat Untuk Fika”, saya kira ini tulisan fiksi seperti halnya saya yang kadang nulis cerita fiksi di blog ini untuk seseorang yang fiktif juga. Tapi tulisan yang itu cuma saya baca awalnya doang. Saya lalu buka postingan lain yang berjudul “Kepada Waktu, yang Mengajariku Menunggu”, di bawahnya ada kalimat “peluk hangat untuk istriku tercinta, Fika..” 

“ooooooh jadi Fika itu beneran istrinya Bang Acho toh, kirain tokoh fiksi”

“wih ga nyangka udah merit, soalnya masih muda banget keliatannya”

“Is, keren deh, romantis banget ni bang Acho... “

“hwaaa pengen deh ditulisin kata-kata kaya gini”

Saya masih komat kamit sendirian.

Sampai akhirnya mata saya terpaku pada postingan yang berjudul “Malam itu, Tuhan telah menang”...

Deg. Membaca kalimat pembukanya mendadak perasaan saya ga enak. Saya mulai menghubungkan kalimat “peluk hangat untuk istriku tercinta, Fika” dengan apa yang tertulis di kalimat pembuka postingan yang ini. Saya merasa ada sesuatu di balik tulisan-tulisan ini. Tapi saya masih mengira-ngira kalo ini bisa aja cerita fiksi, ini mungkin imajinasi..  Saya klik read more..dan..

Dada saya berdegup membaca lanjut postingan tersebut. Lalu kemudian terasa ada yang mengiris-iris hati. Hingga kalimat terakhir, air mata saya berjatuhan.

Saya mulai menyadari sesuatu. Saya buka semua postingan, satu demi satu. Air mata saya kian menderas. Saya menangis sesenggukan siang itu.

Tidak pernah sedikit pun saya duga jika sosok seperti Bang Acho, yang sangat gokil saat jadi comic, yang twit-twitnya selalu bikin ketawa, ternyata pernah mengalami sesuatu yang begitu berat. Tahun 2010, istri tercintanya, Mbak Fika, mengalami koma kemudian meninggal dunia... Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun...

Semua tulisan-tulisan di blog itu ternyata ungkapan hati bang Acho untuk almarhumah istrinya. Saya.... ga tahu mesti bilang apa. Tulisan-tulisan tadi membuat saya merinding. Merinding karna keharuan, sedih dan kagum yang luar biasa. Betapa besarnya cinta Bang Acho untuk sang istri, hingga selepas kepergiannya pun rasa cinta dan rindunya terasa begitu besar. Saya bisa merasakan kekuatan cinta dan besarnya rindu dari kalimat-kalimat yang Bang Acho tulis. Saya ikut merasakan duka itu. Sempat terlintas di kepala saya,betapa bahagianya almarhumah Mbak Fika, memiliki suami sesayang itu...

Saya juga kagum dengan ketegaran Bang Acho. Meski masih menyimpan duka, tapi Bang Acho tetap melanjutkan hidup,dan kini telah membuat banyak orang terhibur..

Saya memang ga kenal dengan Bang Acho, tapi saya belajar hal berharga darinya. Saya belajar cinta kasih yang luar biasa besar dari seorang suami untuk istrinya, cinta yang tetap hidup meski yang dicinta telah tiada... Betapa cinta seperti ini begitu mulia... begitu indah... Mungkin kelak seiring berjalannya waktu, akan ada yang kembali mengisi apa yang pernah hilang, tapi saya percaya hal ini ga akan merubah besaran cinta yang dulu.. cinta itu akan tetap ada, akan tetap sama..

Betapa bahagianya orang-orang yang mengalami cinta istimewa seperti ini, meski memang tidak mudah mencintai tanpa bisa bersama..tidak mudah berada pada posisi seperti Bang Acho, hanya orang-orang yang tegar yang dipercayai Tuhan mengalami kisah ini..

Mulai sekarang, tiap liat Bang acho jadi comic di standup,  saya bukan hanya melihat seorang comic, tapi juga seorang laki-laki yang memiliki cinta teramat istimewa...

Siang itu saya menyadari, betapa cinta bisa membuatmu jatuh berdarah-darah sekaligus bisa menguatkanmu lagi...

pic dari sini