Pada mulanya adalah kagum yang sedari lama saya pelihara dengan tulus dan apik.
Lalu pada satu ketika saya beranikan diri sampaikan. Tanpa mengharap lebih. Hanya ingin menyampaikan. Atas nama ketulusan. Tapi kemudian dalam waktu singkat kamu mengubah kekaguman itu menjadi bentuk lain yang ekstrim. Padahal tak pernah saya kehendaki. Tak pernah saya harap akan begini. Bodohnya saya terlanjur ikuti jalanmu. Terlanjur menaruh asa pada hati.
Saya memang bodoh. Tolol. Sangat tolol. Manusia tolol.
Dan sekarang tanpa terduga saya kamu tinggal. Dalam keadaan hati yang tengah memuja. Tengah merindu malu-malu.
Kini saya hancur. Andai kamu tahu.
Kini saya hancur. Andai kamu tahu.
Tapi mungkin ini persoalan tentang cermin.
Bahwa saya harus berkaca. Saya bukan sesiapa, tak layak mendamba. Bahwa segala indah yang pernah terucap hanya basa basi belaka. Basa basi belaka.
Sayalah muara segala salah karna pernah mengira itu benar adanya.
Ketololan ini, luka ini... saya tak tahu dengan apa harus diobati.
Ketololan ini, luka ini... saya tak tahu dengan apa harus diobati.
Saya hancur. Andai kamu tahu. Hati saya patah.
#adegan ini hanyalah fiktif belaka. kesamaan nama, tokoh, peristiwa, nomer sepatu, warna cet rumah, ukuran sepatu, hanyalah ketidaksengajaan yang tidak direkayasa. baygon cair mana baygon cair...
#adegan ini hanyalah fiktif belaka. kesamaan nama, tokoh, peristiwa, nomer sepatu, warna cet rumah, ukuran sepatu, hanyalah ketidaksengajaan yang tidak direkayasa. baygon cair mana baygon cair...
pic dari sini |
paragraf terakhirnya seperti yang berupaya untuk mengkamuflasekan keadaan yang sesungguhnya nih?
BalasHapusiya deh iya...ini hanya fiktif belaka, atau ini hanya jabaran dari lagunya Ada band...;o)
salam sehat selalu ya ceu
baygon cair ga da, adanya baygon bakar,, mau???
BalasHapuskayanya ini mah curhat, bukan fiktif.. :D
BalasHapus@sun : hehehe saya pake yang elektrik aja deeh, xixi :)
BalasHapus@opik : jiahaha, ah lagi pengen nulis yang bertema galau aja ko, hihihi :D
biar dibilang fiktif tapi kok kayanya pengalama beneran nih ? #ehhh
BalasHapusFufuu.. nggak ada baygon, adanya tali rafia.. mau? :p (kidding)
BalasHapusBelajar dari pengalaman tidak akan berkesan kalau tidak mencapai taraf kegalauan :D
Hihihii...Pada awalnya aku galau banget saat membaca tulisan ini, tapi kok ujungnya jadi geli sendiri.
BalasHapus@Bang Todi: hahaha, kasi tau nggak yaaaa, xixixi :D
BalasHapus@gen : hihi, rinso cair aja dehh... :D
sipp, kegalauan akan mengantar kita pada pendewasaan, saya percaya :)
@rudy: hihihi, biar tetap ada tawa di sela luka, #eh :D
Baygon maksudnya mau minum Baygon ya...? Ada ada saja bro
BalasHapusbaygon baygon kenapa engkau menyalahkan orang yang bersalah kepada yang benar
BalasHapusRoyalty jangan lupa tuh buat judul post nya Han...wkwkwk
BalasHapusAda band, ak suka bgt smu lagu mu. Asyik
Hapus@unik : hahaha just kidding ko :D
BalasHapus@hariyanto : hihihi kenapa baygon harus jadi saksi pertemuan yang salah, #eh, :D
@99 : hahaha, saya aja nulis ga dibayar gimana mau ngasi royalti, wkwkwkwk :D