Mengingatmu
adalah hantaran bau hujan yang mendadak tercium setiap kali sosokmu melintasi
benak. Sebab kamu serupa bau hujan. Yang hadir sekelebat. Pada permulaan musim
hujan, di penghujung kemarau. Sekelebat, namun tertinggal begitu dalam pada
ingatan. Baumu menerbitkan kesegaran sekaligus rindu untuk menghirupnya lagi
dan lagi.
Mengingatmu
adalah kekaguman akan sosok yang menggenapi impian masa silam.
Mengingatmu
adalah pesan singkat penuh rahasia yang menggetarkan setiap kali kubaca ulang.
Mengingatmu
adalah mimpi yang terwujud namun tak mampu tergenggam. Kamu bukan untuk
digenggam. Namun tetap kusyukuri sebab akhirnya dapat kurasa nikmat mimpi
menjelma nyata.
Mengingatmu
adalah kenangan akan lompatan perasaan setiap kamu menyapa, kala itu.
Mengingatmu
adalah kesabaran memahami kamu yang datang dan pergi tanpa terduga.
Mengingatmu
adalah rindu malu-malu yang kadang manis kadang terasa sendu.
Mengingatmu
adalah senyuman yang membersitkan harap, “semoga di sebaliknya ada rindu
untukku”, seperti penyanyi negeri jiran itu lagukan.
Mengingatmu
adalah untaian kata yang kubuat seolah rahasia namun kuharap terpahami
maknanya.
Mengingatmu
adalah mengukir luka dan murka di hati mereka yang lebih dulu memiliki kita.
Mengingatmu
adalah kesalahan yang harusnya dimusnahkan namun masih enggan kuhapus.
Mengingatmu
adalah berbagai lagu yang kamu kenalkan kemudian turut aku sukai. Yang kemudian
selalu membuatku ingat, rindu, lalu sedikit pilu. Sebab tak lagi di sini.
Kadang mereka terasa seperti neraka. Tapi dengan cara itu kamu tetap hidup
dalam ingatan. Kupelihara rasa lewat nada.
Mengingatmu
adalah Resah yang kuputar berulang tanpa jemu.
Mengingatmu
adalah Creep yang kulantunkan dalam hati. you're so very special, i wish a was
special..
Mengingatmu
adalah sepeda yang kehilangan jok belakang, yang dikayuh menuju danau dengan
aku di boncengan depan. Setiba di sana berlomba lari ke tepi, melepas diri ke
udara..
Mengingatmu
adalah untaian kata dalam Stupido Ritmo yang dihayati segenap hati.
You and I painting rainbow when no rainfall in our wall
smelling raindrops on a hilltop as they fall
You and I laughing loudly with no reasons in our walk
Chasing sunset, dancing minuet in the dark
Why don't we just disappear
If that could keep us here?
You and I sharing snow fall and the beach sand in our thoughts
Writting love words with our whispers in our hearts
You and I stealing kisses from each other when we fight
Making wishes on the same star every night
Why
don’t we just dream away
If
that could make us stay?
Why
can’t we just dream away?
We’re
not real, anyway*
Mengingatmu
adalah cinta dalam sepi.
Mengingatmu
adalah....
#Garut,
18 November 2013. banyak kerjaan tapi saya memilih menulis ini.
*Lirik
Stupido Ritmo-FLOAT (hanya sebagian sahaja)
Indah sekali puisinya
BalasHapusmemang mengingat seorang yang seharusnya tidah harus di ingat akan sangat menyakitkan tapi kadang kita lebih asyik dengan tidak mau menghapusnya
salam
jangan di hapus mbak, nanti tidak membekas sama sekali
Hapushehe makasih mbak...
Hapusmasalahnya mau dihapus juga susah mbak, ga ada tipe x penghapus memori *eaalaah.. hehehe... :D
Ga akan dihapus ko Mas, disimpan sebagai kenangan dan pelajaran berharga dalam hidup.. :)
Hapussaya malah suka dengan penggambaran mengingatmu laksana bau hujan pertama kali. Bau nya ampo kalau istilah di desa saya, dan bau itu sungguh enak sekali sulit menggambarkan seperti apa baunya, dan mungkin seperti itulah gambarannya mengingat-ingat seseorang yang dicintai.
BalasHapushehe itu namanya aroma Petrichor mas Agus, aroma yang muncul ketika air hujan membasahi tanah kering.. baunya memang enak, segar, saya suka banget sama bau hujan ini... :)
Hapussudah bolak - balik baca tuh puisi, tetep sayah kurang paham artinya....kamus mana... kamus...
BalasHapushehehe, yang bahasa Inggris lirik lagu Mang, judulnya Stupido Ritmo... saya juga ga paham, tapi sok sok suka aja biar keren, hahahahaha... :D
Hapusseperti pelangi setia menunggu hujan reda ... (penggalan lagu) :v
BalasHapus