Hari-hari
belakangan ini sungguh hari-hari yang aneh, asing, tidak biasa, ganjil dan
begitu berat. Saya berada pada situasi dan kondisi yang tidak pernah saya alami
sebelumnya dan tidak pernah terlintas sedikitpun akan mengalami hal absurd
macam ini. Saya tidak pernah menyangka akan ada yang sebegitu tega menyakiti
dengan cara yang begini ganjil. Saya tidak pernah menyangka akan berada pada
perbatasan dua dunia yang memiliki batas demikian tipis itu. Saya gugup
menyikapi ini. Tidak tahu harus berbuat dan berpikir seperti apa. Menjengahkan
sekaligus melelahkan. Saya harus mempercayai yang sulit saya percaya namun
memang demikian adanya. Saya lelah, bingung, sedih, marah, benci.
Jika
boleh memilih, saya lebih baik berharap ini ada pada jalur semestinya. Jalur
normal. Terjawab medis dan selesai perkara. Tapi bahkan dokter yang pernah saya
jumpai pun sempat kebingungan dan tidak tahu pasti apa penyebabnya. Dan obat
yang diberi tidak banyak membantu.
Hingga
pada akhirnya, jawaban tak terduga muncul. Bahwa apa yang mendera raga saya
beberapa waktu terakhir ini bukan sekedar daya tahan tubuh yang lemah atau
penyakit yang memang harus terjadi. Melainkan karena sesuatu yang bertalian
dengan dunia tidak kasat, dengan kekuatan tidak kasat yang telah
disalahgunakan. Yang menyasar tubuh saya terus menerus dalam jangka waktu lama,
hingga saya berkali-kali frustasi. Yang membuat hidup saya berantakan beberapa
waktu terakhir.
Jawaban
itu menandakan bahwa kita, manusia, tidak hidup sendirian dalam dunia yang kita
kenali saat ini. Melainkan ada dunia tak kasat yang hidup berdampingan bersama
kita. Dunia tidak kasat yang oleh sebagian pihak yang tidak berhati nurani
dimanfaatkan kekuatannya untuk menyakiti secara sembunyi-sembunyi. Memuluskan
kedengkian dan hasudnya yang membuta terhadap saya. Dugaan kesalahpahaman kecil
di masa silam konon mengakari ini semua. Kesalahpahaman yang bahkan bukan
mutlak keaalfaan saya.
Saya
masih berharap ini adalah jangkauan medis, diobati biasa dan tadaaa…sembuh
seperti sedia kala. Mungkin ditambah sedikit pantangan dalam memakan anu, anu,
sebagaimana umumnya antisipasi sebuah penyakit biasa yang akan sembuh dengan
cara biasa. Tapi apa yang terjadi sepertinya memang tidak biasa. Apa yang
menimpa tubuh saya memang tidak begitu biasa. Sebagian bukan jangkauan medis.
Perlu mata ketiga.
#mengetik
dalam kondisi tidak nyaman. Saya belajar untuk tidak benci.
semangat hana..moga cepet ilang "gangguannya"
BalasHapushmmm..mbak hana...apapun ayng lagi dialami saat ini, kalo dirasa diri tak mampu menghadapinya..serahkan saja kepada SANG MAHA PELINDUNG... teriring doa aja dari kami disini...
BalasHapus@opik : aamiin, makasih banyak untuk doanya ya... :)
BalasHapus@ratodi :makasih banyak doanya bang, saya yakin Allah lebih tau dan lebih perkasa dari apapun..semoga saya kuat...