Social Icons

Pages

Senin, Desember 17, 2012

Saya adalah Pemenang


Menjelang awal 2012 lalu saya menuliskan daftar hal yang ingin saya capai sepanjang 2012, atau yang biasa orang-orang sebut sebagai resolusi. Salah satu resolusi untuk 2012 itu adalah:  mengikuti sebanyak-banyaknya lomba menulis. Saya bukan sedang sok sok an, mentang-mentang suka nulis lalu pede ikut lomba. Saya sering merasa kalo saya ini belum bisa menulis, masih harus banyak belajar. Dan keinginan saya untuk ikut event menulis bukan karna “ saya bisa menulis”, melainkan karena “saya ingin belajar menulis”. 

Sayangnya selama ini entah sudah berapa kesempatan telah saya lewati begitu saja, baik karna didera perasaan rendah diri, sedang sibuk, tidak menguasai tema yang dilombakan, tulisannya tidak kunjung selesai atau selesai tapi deadline sudah lewat, dan lain sebagainya. Sungguh, betapa ruginya saya yang gemar menyiakan sekian kesempatan hanya karna alasan-alasan sepele yang mestinya bisa saya atasi. Alhamdulilah, pada akhirnya saya disadarkan oleh Sang Maha Baik. Bahwa setiap kesempatan adalah emas, sekecil apapun nilai yang kelak diperoleh dari kesempatan itu. 

Maka, sejak awal 2012 saya mulai serius menyimak sejumlah event menulis yang sekiranya bisa saya ikuti, mencuri waktu di sela tugas-tugas kuliah dan pekerjaan rumah (nasib mahasiswa merangkap asisten rumah tangga, hahaha). Saya memang masih didera perasaan tidak pede, tapi kali ini coba saya atasi sebisa mungkin. Saya juga belajar mengatasi stuck yang seringggg sekali menghampiri saya. Penyakit utama saya selain tidak pede adalah stuck. Ini sudah menyerang saya sejak awal mula menggeluti dunia menulis. Terhitung berapa banyak tulisan yang tidak pernah saya tulis sampai tamat. Semua gara-gara terlanjur buntu. Baru setelah punya blog saja saya mulai menulis sampai tamat, mungkin karna postingan blog ga harus panjang dan bisa saya tulis semau saya, hehe..

Kini saya coba melawan penyakit menulis itu melalui media belajar berupa event. Sejak awal 2012 sejumlah event kecil-kecilan pernah saya ikuti (tetep, saya masih belum siap kalo buat ikutan event berskala besar, hehe). Beberapa diantaranya membuahkan hasil yang membuat saya merasa terharu walau bagi orang lain mungkin itu baru pencapaian-pencapaian kecil. Tapi tidak bagi saya, setiap apa yang saya peroleh adalah berkah, karunia. Meski belum menjadi siswanto yang cetar membahana badai (aihh..) namun sungguh saya syukuri hasil-hasil itu. Contohnya ketika saya juara tiga giveaway contest dari blog ceritayuni. Hadiahnya berupa sebuah buku dan mug khusus bergambar foto saya yang sepintas tidak jauh beda mana saya mana asmirandah (hahahaha..penipuan publik tingkat dewa. Abis ini fans nya asmirandah langsung lempar sendal ke saya, jiahaha). Bagi orang lain sepertinya terlihat sederhana, tapi bagi saya, gift itu luar biasa. Saya sangat bahagia… Bukan hanya soal hadiahnya, tapi keberhasilan saya memanfaatkan kesempatan, serta rasa syukur atas penghargaan orang lain terhadap apa yang saya usahakan dalam eventnya.

Tapi tidak semua yang saya ikutkan menang. Ada sebuah tulisan yang tadinya saya lombakan untuk sebuah film anak-anak, tapi tulisan itu tidak berhasil masuk 10 besar. Awalnya saya kecewa. Tapi kemudian Tuhan memberi jalan lain yang juga indah. Tulisan saya yang sederhana itu dipinang oleh sebuah zine digital bernama Tuczine yang juga memuat tulisan saya yang lain pada satu edisi sekaligus. Sebuah zine! Maaak, anakmu masuk zine, hehehe. Saya terharu dan sangat bangga. Terlebih saya mengagumi zine tersebut. Saya sudah baca beberapa edisi Tuczine dan dibuat jatuh hati. Begitu banyak tulisan-tulisan cerdas di sana. Saya bilang seperti ini bukan karna tulisan saya pernah dimuat disana trus saya jadi muji muji, hehe.. tapi bener-bener karna isinya banyak yang menarik. Meski judulnya majalah musik underground, tapi tidak lantas membahas musik bawah tanah melulu, ada juga artikel lainnya. Misalnya sebuah artikel tentang kritikan terhadap pemberitaan di media masa saat ini (mass media, social control or just another politic tools) yang saya sepakati habis-habisan. Hanya sayangnya, sayangnya… sampai sekarang saya ga bisa unduh edisi yang ada saya nya itu, awalnya begitu diberi tahu zine nya sudah terbit, saya sudah donlot tapi  jaringan internet waktu itu agak sedikit bapuk, sehingga zine nya berkali-kali gagal saya donlod. Pernah berhasil didonlot, begitu diekstrak, filenya kosong. Padahal edisi sebelumnya selalu mudah didonlod. Terakhir saya cek, filenya udah ga tersedia lagi. Apa karna edisi yang itu ada saya nya jadi gagal mulu yah, hahaha… (bawa sial). Tapi akan terus saya coba, kan saya juga pengen liat tulisan saya nongol di zine. Bagi kalian yang ingin mendonlod Tuczine bisa klik di sini.


Emh sebenarnya yang ingin saya bahas di sini bukan tentang kemenangan-kemenangan nyata yang tadi saya ceritakan. Tapi tentang satu kemenangan lain yang juga bernilai besar bagi saya. Setelah saya renungi, sebenarnya saya ini sudah menjadi pemenang. Meskipun saya misalnya tidak menjadi juara dalam lomba, tidak masuk nominasi, tidak menang hadiah, tapi..saya sudah jadi pemenang, untuk diri saya sendiri! Coba simak lagi cerita saya di awal tadi. Saya kerap mengalami kebuntuan dalam menulis, kerap pula didera perasaan tidak pede. Tapi kemudian ketika mengikuti lomba-lomba tadi, saya melawan rasa rendah diri itu. Perasaan rendah diri biasanya muncul karena kita ga punya pengetahuan cukup dalam mengerjakan hal tersebut. Jadi untuk melawan rendah diri itu salah satunya dengan belajar terus, berlatih terus, nyari referensi baru buat nambah wawasan. Kalo masi belum pede, baca quote berikut yang saya kutip dari status temen fb saya bang Rony Dyslexia Yorke : "berjalanlah dengan skill yang ada tapi keluarkan dari dalam jiwa, kerdilkan ego dan nikmati alurnya......sejatinya kamu terlahir bebas merdeka". So, bebaskan dirimu, menulis saja…

Lalu selain itu saya juga berhasil melawan stuck. Jujur memang berat sekali rasanya jika kebuntuan itu sudah datang. Tapi demi lomba saya coba lawan sekuat saya. Caranya? Pertama, saya bertekad tulisan ini harus selesai. Bukan “bisa selesai”, tapi “harus!” Jika harus, berarti saya sudah tidak punya pilihan “untuk tidak menyelesaikan”. Maka, saya bertekad selesaikan sesuai waktu yang sudah saya tetapkan sebelumnya. Kedua, saya menggunakan formula “tulis aja apa yang ada di kepala, tulis, tulis. Baru nanti sambungkan”. Ketiga, jika kebuntuan sudah menyerang, saya coba memejamkan mata, mereka situasi yang tepat untuk hal yang sedang saya tulis, dan pelan-pelan apa yang tercipta dalam benak saya itu pun saya ungkap melalui kata-kata.

Cara-cara tadi lah yang akhirnya mengobati kebuntuan saya. Dan, saya telah berhasil jadi pemenang untuk diri saya sendiri. Saya menang melawan penyakit-penyakit menulis yang sekian lama menggerogoti dan mengamputasi keinginan saya untuk menulis. Saya berhasil menang melawan bisikan-bisikan putus asa yang kerap menyuruh saya berhenti mengetik dan matikan komputer. Saya berhasil melawan itu semua.  Saya sudah jadi pemenang.

Ada satu lagi kemenangan lain yang sangat berharga untuk saya, yaitu ketika ada orang yang membaca, mendapat nilai positif dari apa yang saya tulis dan menghargai tulisan saya dengan tulus, bahkan dengan kritik sekalipun. Hal-hal yang sering bikin saya terharu misalnya pas ada temen facebook yang bilang dia dah baca hampir semua tulisan-tulisan saya di blog. Buat saya itu penghargaan yang indah banget, mengharukan.. atau seorang teman facebook lainnya yang masih inget sama postingan yang dah lama, yang bahkan saya sempet lupa pernah nulis itu, hehehe… perhatian-perhatian kaya gitu adalah kebahagiaan yang ga bisa saya ukur dengan apapun. Penghargaan berupa materi memang membahagiakan, tapi penghargaan yang jauh lebih membahagiakan adalah penilaian dan perhatian tulus yang orang lain berikan untuk karya kita. 

Saya juga belajar bahwa ada yang lebih penting dari hasil, yaitu proses. Bagaimana saya bisa menghargai kemampuan diri, menghargai kesempatan, menghargai proses dan mensyukuri stiap hasilnya kelak, jadi juara ataupun tidak, itu soal lain.



14 komentar:

  1. semua yang sekarang ini besar berawal dari sesuatu yang kecil dan mungkin menurut orang lain tidak ada artinya, tapi sesungguhnya dari hal yang kecil tersebutlah, sesuatu menjadi besar.
    salam sehat dan sukses dan tambah gede' pede-nya.

    BalasHapus
  2. Segini jg da sgt bagus koq... kalo tulisan kamu da di akui oleh sebagian orang gk perlu di pungkiri lagi artinya km sudah menang di tahap awal, ada sebagian orang yang menanggap tulisan kamu pantas untuk di beri pujian, terus berkembang neng, siapa tau kelak jadi penulis sukses.. amin..

    BalasHapus
  3. Selamat ya buat kemenangan2nya...
    Memang musuh terberat itu adalah diri sendiri. Mampu membuat pembuktian kpd diri sendiri itu sdh sebuah prestasi..
    salam..

    BalasHapus
  4. Wow selamat mbak... :)
    Hal yang paling sulit memang menaklukan diri sendiri...

    BalasHapus
  5. @desa : benar kang, hal-hal besar dibangun dari kumpulan hal kecil. jadi walaupun masih sesuatu yang kecil tapi itu adalah"kecil yang bermakna besar".. salam sehat dan sukses juga kang...hehehe :)

    @yopie:aamiin, aamiin...terimakasih banyak ya...dukungan kaya gini yang selalu bikin tambah semangat, hehe :D

    BalasHapus
  6. @niken : hehe, selamaat kamu berhasil menang... terettt tereettt #iklan pop mie, hihihi...makasih bu..ini kemenangan yang indah untuk diri saya sendiri :)

    @erny: thanks ya, memang yang paling susah itu naklukin ego dan hambatan yang muncul dari dalam diri...

    BalasHapus
  7. @sandy : eh kang, saya ko ga bisa komen di blog akang ya?

    BalasHapus
  8. saya baca2 sih tulisannya bagus han, rapi :)

    BalasHapus
  9. saya juga ingin menang mass......tolong yah mohon dukungan di kontes saya dan tolong di G+ yah.....

    BalasHapus
  10. halo teh Hana, wah belum sempat liat zine-nya ya? Sudah diupload ulang tuh di http://tuczine.tumblr.com, bisa dicoba diunduh ulang. Oiya, plus ada kalender meja 2013, mungkin tertarik diunduh dan dicetak sendiri, hehe.

    BalasHapus
  11. @opik : hehehe, makasih yah...hihi :D

    @dedehate: wah makasih banyak ya mas, udah saya unduh dan baca...hiii sungguh bahagia pernah jadi bagian dari Tuczine, terimakasih sekali lagi :)

    BalasHapus

Hei sobat, komenin postingannya dunk... Tapi pleaaseee jangan ninggalin link hidup di sini yaa, makasih ^^