Social Icons

Pages

Sabtu, November 30, 2013

SENDIRI, Sebuah Masterpiece Yang Terlupakan


Beberapa malam terakhir saya sering begadang sampai dini hari, mengerjakan tugas kuliah atau mengetik sejumlah pekerjaan. Untuk menemani menit-menit rehat sejenak, biasanya saya memutar sejumlah lagu, menyegarkan kembali otak yang kusut dan lelah. Salah satu lagu yang kerap saya putar berjudul Sendiri, dinyanyikan Chrisye, musisi yang saya kagumi dan cintai sejak saya masih remaja. 

Awalnya saya tahu lagu ini ketika mendengar versi cover dari Bang Meng, vokalis Float, yang diunggah ke soundcloud sekitar satu minggu lalu (meski dicovernya sendiri sudah lama). Lagu (dan vokal Bang Meng) membuat saya terpana. Penasaran dengan lagu ini saya pun mencari tahu lebih jauh. "Sendiri merupakan lagu yang diciptakan oleh Guruh Soekarno Putra. Lagu ini ada dalam album Chrisye yang bertajuk sama, “Sendiri” yang dirilis tahun 1984 produksi Musica Studio’s[1].

Chrisye menyanyikan lagu ini dengan begitu indah dan menyentuh, dan kini dicover dengan sangat apik oleh Meng Float, yang menurutnya lagu ini adalah sebuah masterpiece yang wajib diperdengarkan keindahannya  ke audiens zaman sekarang, [2]. Saya setuju dengan Bang Meng. Lagu ini memang indah, sangat indah.... sering saya mendengarnya dengan perasaan merinding karna takjub. Apalagi diputar saat malam sunyi, begitu sendu menyayat. 


 


Versi cover oleh Bang Meng Float:




Lirik: 

Sendiri berjalan, di tengah malam nan sepi
Kian jauh melangkah semakin gelisah

Sendiri termenung di larut malam nan hening
Hatiku semakin gundah oh mata...membasah
Bayu dingin lalu kan bintang mengedip sayu
Rembulan menyuram, tiada terbayang harapan

Sendiri melangkah, di jalan remang membisu
Kunanti engkau sinar, bersama sang fajar...

Keindahan lagu ini... tak bisa diungkap dengan kata-kata. Sayangnya lagu ini sepertinya kurang dikenal.  Satu lagi masterpiece dari sang maestro, Guruh Soekarno Putra, yang sedikit terlupakan. Saya teringat lagu-lagu seperti Chopin Larung (yang sangat saya gilai), Smaradhana, Janger 1897 Saka, Geger Gelgel, dll. dalam Album Guruh Gipsy yang sangat indah tetapi tidak banyak diketahui. Sayang sekali rasanya. Seharusnya lagu-lagu ini bisa dikenal banyak orang, agar mereka tahu betapa banyak karya berkualitas dari anak negeri...

Bersyukur saya bisa mendapat lagu Sendiri, via youtube (cari mp3nya tapi ga ada).  Lagu ini, baik versi bang Meng maupun Om Chrisye yang sama-sama memikat, setia menemani hari-hari saya di penghujung November  yang sendu.  Lagu ini seperti mewakili kegelisahan. Menemani hari-hari yang muram. Di mana saya kerap merasa asing dan sepi, berada di manapun dan sedang bersama siapapun. Bahkan dalam bahagia dan gelak tawa saya tetap gundah. Semacam ada saput melingkupi, yang hanya ada saya sendirian di situ. Asing, murung, kelu, sepi. 


Sendiri termenung di larut malam nan hening
Hatiku semakin gundah oh mata...membasah....

pic dari sini


#Garut, penghujung november 2013. Saat mengetik tulisan ini kepala saya masih dipenuhi berita locstockfest2 yang berujung tragedi Mei 2013 lalu.  Sudah lama lewat tapi saya baru tahu berita ini tadi malam. Lalu satu jam lebih saya mencari tahu lebih banyak mengenai Locstockfest2 berikut Bobby Cahyadi. Saya juga membaca artikel yang ditulis Mas Marzuki “Kill The Dj”. Begitu mengharukan. Getirnya membekas dalam. Sebuah niat mulia yang tidak disertai rasionalitas harus dibayar nyawa anak manusia.. terlepas dari kekurangan apapun, bagi saya sosok almarhum harus tetap dihormati, termasuk atas jasa dalam perkembangan skena musik indie di Yogya.  Semoga tidak terlambat untuk mengucapkan “selamat jalan mas Bobby”.. saya tidak mengenalmu, tapi banyak pelajaran yang saya dapat dari perkenalan singkat malam tadi.








[1] http://indolawas.blogspot.com/2007/07/chrisye-sendiri.html
[2] http://edisantana.blogspot.com/2010/06/sendiri-bersama-guruh-soekarno-putra.html

14 komentar:

  1. Biasanya lagu om chryse adalah lagu melo terkadang yang suka dgn musik yang ngebit langsung tidak akan di dengar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iya sayang juga sih kalo ada yang kaya gitu, soalnya lagu2 Chrisye terlalu keren buat diskip begitu aja :)

      Hapus
  2. berarti harus di dengarkan saat sendirian ya mbak. kalau nggak sendirian nggak enak ya..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iya sih bli, enaknya didenger pas sendiri gitu sih. kalo berdua nanti soundtracknya malah jadi berdua lebih baik (acha septriasa), wkwkwk

      Hapus
  3. wah mengenai lockstock fest, saya jg shock pas tau kabar yg bikin acara itu meninggal. Semoga EO festival lain bisa lebih profesional dan lebih baik dalam penyelenggaraan acara ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. meninggalnya dengan cara tragis...getir banget ngebayanginnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan cukup ini jadi peristiwa tragis yang terakhir. Mudah2an kita semua bisa metik banyak hikmah dari peristiwa ini...

      Hapus
  4. Balasan
    1. ini mahakarya yang sangat indah.... makasih dah mampir kesini mbak Indi :)

      Hapus
  5. Mbak Hana dapet pesen di blog saya. silahkan diliat pesennya ya mbak..hehe

    BalasHapus
  6. lagu memang mengingatkan akan kisah perjalanan hidup, apalagi saat sendiri dan sendu gini ingat lagu-lagu bertema mellow, hati juga ikut mellow

    BalasHapus
  7. lagu memang mengingatkan akan kisah perjalanan hidup, apalagi saat sendiri dan sendu gini ingat lagu-lagu bertema mellow, hati juga ikut mellow

    BalasHapus
  8. Saya juga suka lagu itu. Galau mellow akut, tapi indah. Musiknya mistis. Lagu seindah itu mustinya diangkat ke permukaan...sampai akhirnya tayang film Bebas-nya Riri Reza (2019) dimana "Sendiri" menjadi salau satu soundtrack. Ah, akhirnya!!!

    BalasHapus

Hei sobat, komenin postingannya dunk... Tapi pleaaseee jangan ninggalin link hidup di sini yaa, makasih ^^