Beberapa malam terakhir saya sering begadang sampai dini
hari, mengerjakan tugas kuliah atau mengetik sejumlah pekerjaan. Untuk menemani
menit-menit rehat sejenak, biasanya saya memutar sejumlah lagu, menyegarkan
kembali otak yang kusut dan lelah. Salah satu lagu yang kerap saya putar berjudul Sendiri, dinyanyikan Chrisye, musisi yang saya kagumi dan cintai
sejak saya masih remaja.
Awalnya saya tahu lagu ini ketika mendengar versi cover dari
Bang Meng, vokalis Float, yang diunggah ke soundcloud sekitar satu minggu lalu (meski dicovernya sendiri sudah lama). Lagu (dan vokal Bang Meng) membuat saya terpana. Penasaran dengan lagu ini saya pun mencari tahu lebih jauh. "Sendiri merupakan lagu yang diciptakan oleh
Guruh Soekarno Putra. Lagu ini ada dalam album Chrisye yang bertajuk sama,
“Sendiri” yang dirilis tahun 1984 produksi Musica Studio’s" [1].
Chrisye menyanyikan lagu ini dengan begitu indah dan menyentuh, dan kini dicover dengan sangat apik oleh Meng Float, yang menurutnya lagu ini adalah
sebuah masterpiece yang wajib diperdengarkan keindahannya ke audiens zaman sekarang, [2].
Saya setuju dengan Bang Meng. Lagu ini memang indah, sangat indah.... sering saya
mendengarnya dengan perasaan merinding karna takjub. Apalagi diputar saat malam
sunyi, begitu sendu menyayat.
Versi cover oleh Bang Meng Float:
Lirik:
Sendiri berjalan, di tengah malam nan sepi
Kian jauh melangkah semakin gelisah
Sendiri termenung di larut malam nan hening
Hatiku semakin gundah oh mata...membasah
Bayu dingin lalu kan bintang mengedip sayu
Rembulan menyuram, tiada terbayang harapan
Sendiri melangkah, di jalan remang membisu
Kunanti engkau sinar, bersama sang fajar...
Keindahan lagu ini... tak bisa diungkap dengan kata-kata. Sayangnya
lagu ini sepertinya kurang dikenal. Satu
lagi masterpiece dari sang maestro, Guruh Soekarno Putra, yang sedikit
terlupakan. Saya teringat lagu-lagu seperti Chopin Larung (yang sangat saya
gilai), Smaradhana, Janger 1897 Saka, Geger Gelgel, dll. dalam Album Guruh Gipsy yang sangat indah
tetapi tidak banyak diketahui. Sayang sekali rasanya. Seharusnya lagu-lagu
ini bisa dikenal banyak orang, agar mereka tahu betapa banyak karya berkualitas
dari anak negeri...
Bersyukur saya bisa mendapat lagu Sendiri, via youtube (cari
mp3nya tapi ga ada). Lagu ini, baik
versi bang Meng maupun Om Chrisye yang sama-sama memikat, setia menemani hari-hari saya di penghujung
November yang sendu. Lagu ini seperti mewakili kegelisahan. Menemani hari-hari
yang muram. Di mana saya kerap merasa asing dan sepi, berada di manapun dan sedang
bersama siapapun. Bahkan dalam bahagia dan gelak tawa saya tetap gundah.
Semacam ada saput melingkupi, yang hanya ada saya sendirian di situ. Asing, murung, kelu, sepi.
Sendiri termenung di larut malam nan hening
#Garut, penghujung november 2013. Saat mengetik tulisan ini kepala
saya masih dipenuhi berita locstockfest2 yang berujung tragedi Mei 2013 lalu. Sudah lama lewat tapi saya baru tahu berita
ini tadi malam. Lalu satu jam lebih saya mencari tahu lebih banyak mengenai
Locstockfest2 berikut Bobby Cahyadi. Saya juga membaca artikel yang ditulis Mas Marzuki “Kill The Dj”.
Begitu mengharukan. Getirnya membekas dalam. Sebuah niat mulia yang tidak
disertai rasionalitas harus dibayar nyawa anak manusia.. terlepas dari
kekurangan apapun, bagi saya sosok almarhum harus tetap dihormati, termasuk
atas jasa dalam perkembangan skena musik indie di Yogya. Semoga tidak terlambat untuk mengucapkan
“selamat jalan mas Bobby”.. saya tidak mengenalmu, tapi banyak pelajaran yang
saya dapat dari perkenalan singkat malam tadi.
[1] http://indolawas.blogspot.com/2007/07/chrisye-sendiri.html
[2] http://edisantana.blogspot.com/2010/06/sendiri-bersama-guruh-soekarno-putra.html
Biasanya lagu om chryse adalah lagu melo terkadang yang suka dgn musik yang ngebit langsung tidak akan di dengar...
BalasHapushehe iya sayang juga sih kalo ada yang kaya gitu, soalnya lagu2 Chrisye terlalu keren buat diskip begitu aja :)
Hapusberarti harus di dengarkan saat sendirian ya mbak. kalau nggak sendirian nggak enak ya..hehe
BalasHapushahaha, iya sih bli, enaknya didenger pas sendiri gitu sih. kalo berdua nanti soundtracknya malah jadi berdua lebih baik (acha septriasa), wkwkwk
Hapuswah mengenai lockstock fest, saya jg shock pas tau kabar yg bikin acara itu meninggal. Semoga EO festival lain bisa lebih profesional dan lebih baik dalam penyelenggaraan acara ya :)
BalasHapusmeninggalnya dengan cara tragis...getir banget ngebayanginnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan cukup ini jadi peristiwa tragis yang terakhir. Mudah2an kita semua bisa metik banyak hikmah dari peristiwa ini...
Hapuswah, aku batu tau lagu ini. bagus :)
BalasHapusini mahakarya yang sangat indah.... makasih dah mampir kesini mbak Indi :)
HapusMbak Hana dapet pesen di blog saya. silahkan diliat pesennya ya mbak..hehe
BalasHapushehehe makasih ya bli.... :D
Hapuslagu memang mengingatkan akan kisah perjalanan hidup, apalagi saat sendiri dan sendu gini ingat lagu-lagu bertema mellow, hati juga ikut mellow
BalasHapuswah lagu ini juara banget lah bikin mellownya, hehehe..
Hapuslagu memang mengingatkan akan kisah perjalanan hidup, apalagi saat sendiri dan sendu gini ingat lagu-lagu bertema mellow, hati juga ikut mellow
BalasHapusSaya juga suka lagu itu. Galau mellow akut, tapi indah. Musiknya mistis. Lagu seindah itu mustinya diangkat ke permukaan...sampai akhirnya tayang film Bebas-nya Riri Reza (2019) dimana "Sendiri" menjadi salau satu soundtrack. Ah, akhirnya!!!
BalasHapus